Arsip Blog

HEBOH! FENOMENA ALAM, HUJAN DARAH DAN IKAN

Fenomena Alam, Hujan Darah di India dan Hujan Ikan di Jepang.

Heboh!!! Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan beberapa gambar atau bahkan video yang sengaja di upload di dunia maya, seperti You Tube. Mengenai fenomena alam, begitu Misterius…, mencengangkan…, menakutkan…, menimbulkan rasa penasaran, antara percaya dan tidak percaya.

Dunia diguncang dengan berita mengenai hujan air berwarna merah yang lalu diyakini oleh masyarakat adalah hujan darah. Tepatnya pada tahun 2001 disebuah kota bernama Kralla di Negara India yang mayoritas beragama Hindu telah benar-benar meyakini bahwa hujan yang mengguyur kota Kralla adalah hujan darah.

Terlebih lagi saat ilmuwan dari universitas Mahatma Gandhi melakukan penelitian dari sample air hujan yang berwarna merah tersebut, didalamnya telah ditemukan partikel dan sel sel DNA mahluk hidup yang menyerupai sel darah manusia. Hanya saja diberitakan bahwa sel sel DNA tersebut bukan berasal dari mahluk hidup yang ada di dunia, lalu?! benarkah air berwarna merah yang bercampur dengan air hujan di India berasal dari darah mahluk luar angkasa? E.T? Alien? atau sejenisnya ? ( Ughh….diluar akal sehat manusia untuk mempercayainya )

Entahlah, yang jelas disaat perdebatan para pakar ilmuwan dan para ulama memperbincangkan hujan darah di India, tiba-tiba dunia kembali dikejutkan dengan fenomena hujan yang mengguyur di Australia dan Jepang. Hujan air yang mengikut sertakan mahluk hidup seperti ikan yang berjatuhan di bumi Australia dan mahluk hidup perpaduan ikan dan katak yang menghebohkan kota Taiwa dan Nakarato di Jepang, adalah Fenomena alam yang sama sekali sulit di terjemahkan secara ilmu tekhnologi. ( Bukankah tekhnologi berpusat di Jepang? )

Tidak sedikit ilmuwan yang berbondong-bondong melakukan penelitian dan menghasilkan analisa seperti terjadinya hujan yang diawali dari penguapan udara permukaan air laut, kemudian menjadi awan dan membentuk anak-anak air lalu air tersebut berjatuhan ke bumi dan untuk selanjutnya kita terbiasa menyebutnya sebagai hujan.

Sehingga para ilmuwan pun memiliki beranega ragam hasil dan teori-teori temuan mereka tentang hujan ikan dan katak. Mungkin pada saat terjadinya badai tornado, badai yang kita ketahui membentuk gulungan angin dengan kekuatan maha dahsyat ini telah membawa beberapa ikan dan katak dari permukaan laut keangkasa, sehingga pada saat curah hujan datang ikan atau katak tersebut pun membaur jadi satu dengan air hujan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, selama diangkasa bagaimana ikan dan katak bisa bertahan hidup? Jangan-jangan legenda pangeran katak benar adanya, dan mereka terselamatkan oleh Pangerannya hingga turun hujan. Hehehehe…., Nah kalau memang seperti itu bukankah mahluk yang hidup dilautan tidak cuma ikan dan katak? ( Tapi mengapa hanya dua mahluk hidup itu saja yang meramaikan hujan di Australia dan Jepang ).

Sekali lagi dunia pun belum mampu menjawabnya dengan pasti mengenai fenomena hujan darah, ikan dan katak. Kita kembali dibuat tagjub dengan fenomena air terjun darah di benua Antartika kutub selatan. ( kalau di Indonesia heboh air terjun pengantin yang banyak adegan syuurrr nya ya…? Hiks )

Benua Antartika di Kutub Selatan adalah benua es beku yang biasa disebut gunung salju, negeri berselimut salju nan dingin baru baru ini meleleh karena panas bumi yang sangat meningkat, hingga terbentuklah bongkahan-bongkahan yang pada sela-sela bongkahan tersebut mengalir air berwarna merah pekat, merah darah!

Fenomena air terjun darah ini pun tidak luput dari penelitian yang katanya warna merah menyerupai darah ini memang benar-benar darah, darah yang dihasilkan dari jutaan mikro bakteri kuno yang selama puluhan tahun telah bertahan hidup, bersembunyi dibalik balok balok es tersebut, karena umurnya yang sudah sangat tua mengakibatkan mikro bakteri kuno tersebut mati dan mengeluarkan darah, begitu katanya….

Air terjun yang terbentuk dari sela sela bongkahan gunung es sangat indah terlihat dari kejauhan, perbaduan warna putih dan merah yang kabarnya sampai saat ini masih terus mengalir, lalu sebanyak apa mikro bakteri tersebut sehingga dapat menghasilkan aliran darah yang tiada henti? Luar biasa………( Mengingatkan kita tentang laut merah yang terbelah dari pedang Nabi Musa yang tertulis di kitab suci Al-Quran )

Ya, boleh saja para pakar Ilmuwan terpandai sekalipun didunia ini berspekulasi tentang fenomena alam yang terjadi dimuka bumi yang sangat mengagetkan akhir akhir ini, sah sah saja mereka berlomba menyampaikan analisa demi mengobati rasa penasaran manusia. Namun bukankah kita semua mahluk hidup dari tumbuhan, binatang dan manusia yang dibekali akal pikiran yang paling mulia adalah ciptaan Tuhan? Jadi percaya atau tidak percaya tentang adanya fenomena alam yang makin banyak ditunjukan oleh Nya sudah sepatutnya kita percayai sebagai kekuatan dan kekuasaan Tuhan pemilik semesta alam.

Tanpa campur tangan Nya segalanya tidak mungkin terjadi, bahkan mungkin atau tidak mungkin, benar atau tidak benarnya berita mengenai fenomena-fenomena alam tersebut akan menjadi mungkin dan akan menjadi benar hanya karena kekuasan Tuhan, Maha dari segala Maha. Daun yang jatuh dari tangkainya dan ranting-ranting kering yang patah pun tidak mungkin terjadi tanpa kuasa Tuhan.

Bahkan fenomena alam yang telah ditunjukan Tuhan hanya debu terhalus dan ion ion terkecil dari kuasa Tuhan, dari kebesaran Nya. Sehingga sudah sepantasnya kita senantiasa memuji keagungan Nya… tidak lepas dari rasa syukur atas kehidupan dan nafas yang selalu diberikan Nya dan kembalikanlah segalanya hanya kepada Tuhan, Zat pemilik hidup dan kematian.

Fenomena alam tentang hujan, mengingatkan kita pula untuk selalu “Sedia payung sebelum Hujan”, dalam mengarungi kehidupan dialam fana untuk kembali kealam berikutnya.




How am I?

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Sebut saja saya ini si “Bimbi” gadis desa yang hijrah ke ibukota dengan bermacam mimpi-mimpinya. Dikampung tempo dulu (sepertinya sih masih sampai sekarang) tiap perayaan hari kemerdekaan RI pastilah pada puncak acara akan digelar panggung gembira. Disinilah awal dimulainya Bimbi kecil mengekspresikan bakat seninya, entah hanya sekedar baca puisi, menari bahkan berparodi. Ide-ide kreatifnya mulai terlihat dan mendapat sambutan yang cukup meriah, entah dari mana darah seni yang cukup kental mengalir dalam jiwanya, mungkin karena kondisi dan keadaan yang membentuknya berjiwa seni secara otodidak, Rindol bukanlah siapa-siapa, hobby menulislah yang mencuatkan ide untuk membuat sebuah blog, berharap dapat menjadi tempat menuangkan segala inspirasi yang ada dalam jiwa.

Madah karyaku

TEMBANG CINTA

(Nominasi II Lomba Puisi,penggagas sang legendaris Iwan Fals)

Senandung Cinta,

Tentang lilin yang menerangi sekitar dengan cara menghancurkan dirinya sendiri

Adalah Pengorbanan tiada batas untuk orang-orang yang tertindas

Tentang butiran peluh yang menetes dan menganak sungai

Adalah perjuangan tiada getas untuk orang-orang yang terlindas

Nyanyian Cinta,

Tentang Gelombang pasang yang menerpa kokohnya batu karang ditengah lautan

Adalah kesetiaan yang takkan terkikis oleh perubahan jaman

Tentang sinar matahari pagi yang menghangatkan diufuk timur

Adalah keagungan yang takkan pernah luntur

Senandungkan cinta untuk mereka yang nyanyikan cinta dengan doa

syair kerinduan pada mayapada yang adil sentosa

Syair asa dan rasa yang menggelora menghimpit dada

Atau bahkan syair syair asmaraganda

Cinta… oh…Cinta

Bukan hanya kata kata

Bukan juga cerita tanpa nada

Bukan pula rekayasa

Cinta yang indah penuh warna

adalah cinta yang bermanfaat bagi sesama

Bunga Kecilku

Bunga Kecilku
Jumat,09/10/09..tepat 00;00 Wib, kumulai mencatat tulisan ini, kalau saja syariat memperbolehkan,akan kugunakan airmataku ini untuk berwudu*. duhai peri kecilku..betapa aku sangat menyanyangimu, sembilan bulan sepuluh hari dalam rahimku,temaniku dalam tiap waktuku...jadikan aku wanita seutuhnya karena mampu melahirkanmu...Malam ini, Ibu begitu pilu mendengar isak tangismu, luruh sudah air mataku, hancur lebur jadi abu, luluh lantah sedu sedan itu, dalam desah isak tangismu memanggil namaku,Ibu.....kemarilah Nak, biar kubasuh air matamu, biar kurengkuh tubuh mungilmu, berjanjilah pada bapakmu tidak akan lagi ingkari janji..kaulah bara dalam dadaku yg selalu mampu menyulut api semangat dalam arungi gelombang pasang lautan kehidupan.....janganlah menangis, ini waktumu bergembira, lalui masa kecilmu dengan ceria, aku akan selalu ada untukmu...(*) kutipan dari sebuah dialog PPT

Sabtu, 21 November 2009

Bayangin ya...

Bayangkan…
Lima hari berada di satu ruangan VIP dengan standart International, AC dengan merk keluaran terbaru, televisi 29 inc dengan berbagai pilihan chanel, kulkas yang dipenuhi beraneka macam minuman, buah-buahan, kue dan sejenisnya. Belum lagi perlengkapan pribadi seperti tiga buah proveder CDMA, GSM dan internet sebagai pelengkap netbook mungil yang tengah booming akhir-akhir ini.
Sofa embuk yang sangat nyaman untuk bersantai, tempat tidur, lemari, kamar mandi dan segala aksesoris yang sengaja di design menyerupai hotel bintang lima di Ibukota. “Hmmm…, bayangkan nyaman sekali bukan?
Satu lagi, kita tidak usah repot belanja apalagi masak, karena makanan dan minuman tersedia datang tepat pada saat jam makan dengan dayang dayang yang selalu siap melayani kita, bahkan ada jam-jam tertentu kita akan disuguhi makanan tambahan seperti puding, jelly, bubur, atau kue sejenis bolu.
(rasanya pasti akan nyaman sekali kalau berada didalamnya tidak mengenakan seragam pasien alias pesakitan,bahkan akan terasa lebih nyaman lagi kalau ruangan itu tidak berada di Rumah Sakit)

Lalu bayangkan…
Saat tanpa AC pun badan kita mengigil kedinginan layaknya di kutub utara bahkan tidak jarang berpeluh keringat dingin menahan sakit yang terus saja mendera, lalu apakah nyaman berada diruangan berAC?
Suara dolby stereo dari telivisi dengan bermacam hiburan bahkan tidak mampu menghibur, karena suaranya hanya menambah sakit kepala, serasa bising hingga denyutnya semakin memekakkan telingga, lalu apakah nyaman melihat tayangan televisi?
Melihat isi kulkas sedemikian segar dan sangat menggairahkan selera makan, namun saat mulai kita mengecapnya, semua terasa pahit bahkan bila ada yang sudah tertelan, sepertinya perut ini menolak dan mendorongnya kembali untuk keluar sehingga memuntahkan isinya hingga menguras habis isi perut, sakit rasanya melihat minuman dan makanan itu.
Ugh.., CDMA? GSM? Tiap kali berdering rasanya ingin sekali membanting, karena hanya bikin pala kita makin pening. Netbook pun akhirnya hanya sebagai saksi kegelisahan betapa tulang belulang ini rasanya direjam oleh bebatuan, bahkan jari jemari serasa tak bertulang saat mencoba menyentuh huruf-huruf pada boardnya.
Sofa? Tempat tidur? dengan setelan otomatis naik turun, tiduran atau senderan hanya menjadi tempat pemasungan, semuanya tetap tidak membuat badan kita merasa kerasan berada diatasnya. Bahkan tiap kali menuju ke kamar mandi nan eksklusif harus terseok-seok dengan jarum infus yang talinya seperti akan membelit leher kita, sungguh! “ sama sekali tidak nyaman”.
Melihat dayang dayang berseragam putih putih mengawal para dokter dengan bermacam tablet, kapsul, sirup dan jarum suntik, atau sekedar mengingatkan kita untuk makan dan minum obat adalah hari hari yang sama sekali tidak bisa dibayar dengan kemewahan, dengan tekhnologi muktahir sekalipun.
Nyatanya, kita akan lebih merasa nyaman saat menyadari betapa besar arti kesehatan, betapa besar Maha Pemberi rasa sakit dan rasa sehat, betapa Mulia Sang Pencipta yang dengan arif bijaksana menegur umatnya dengan penuh kasih merehatkan melalui sakit agar mengetuk hati umatnya untuk menyadari bahwa hablum minannas dan hablum minallah harus seiring sejalan, seiya sekata.
Nyatanya, kita akan lebih nyaman menitikkan air mata menyesali, mengakui dosa dosa kita, bahwasannya hampir seluruh waktu kita disaat sehat hanya memikirkan dunia, kerja dan kerja untuk bekal duniawi, sementara kita sering lupa menabung untuk bekal kealam abadi, alam surgawi.

Kamis, 19 November 2009

Happy B'day my lovely Princes Sekar


Just for my daughter Andini Sekar Prameswari
20 November 2003 - 20 November 2009

Bungaku,
Ini dua puluh November milikmu

Kala jemari ibu lemah tak berdaya
karena sakit yang tengah mendera
kucoba goreskan pena
menyusun bait madah yang kau pinta

Rajukmu,
"Bu,kalau ade' bayi belum bisa
aku minta puisi saja
sebagai hadiah ulang tahunku
agar aku bisa tunjukan pada teman temanku

Bungaku,
bahkan di enam tahun usiamu
ibu belum bisa hantarkan bahagia untukmu

kelak dewasa nanti
kau pun akan mengerti
mengapa tak kunjung tiba ade' bayi
jadi, janganlah bersedih hati...

Bungaku...semangat hidupku
Selamat ulang tahun....
tawa..ceria dan bahagialah untukmu dan ibumu
doa doa ibu menyertai tiap jengkal langkahmu

Rabu, 18 November 2009

Pesan dari seorang Sahabat

Saat aku sakit dan terjatuh seorang sahabat mengirimi aku email ( Terima kasih )

jangan terlalu sedih ketika sedang datang ujian penderitaan. Karena setelah itu akan tiba kebahagiaan. Demikian juga, jangan terlalu bahagia ketika mendapat nikmat yang luar biasa, karena setelah itu giliran penderitaan akan tiba.

Kita tidak diperintahkan untuk bertanya mengapa. Tapi kita diperintahkan untuk bersyukur. Syukuri segala kehilangan itu. Pasti ada hikmahnya. Dan tak perlu bertanya-tanya dulu apa hikmahnya. Hikmah akan hadir setelah kamu bisa merasakan hadirnya syukur itu. Hingga kamu bisa melihat bahwa syukur bukan hanya kata sifat atau kata kerja. Kau akan melihat syukur itu mewujud, seperti utusanNya yang dapat kamu sentuh dengan jiwamu. Sekali dia datang, dia tak akan pernah pergi meninggalkanmu. Dia akan selalu menemanimu.

Syukur ini berat, karena dia bukan sekedar ucapan alhamdulillah. Ketika kamu menjalani penderitaan yang seolah tak bertepi, seolah menjadi satu-satunya manusia paling malang di dunia; dan kamu tetap berjuang menyelesaikan segala tuntutan dalam penderitaan itu (bukan lari meninggalkan gelanggang)...

Namun ketika syukur sudah bersamamu, dia akan menampakkan hikmah semua ujian yang sedang kau hadapi. Dia dalam dirimu akan bercerita sendiri. Dan sebagai utusanNya, dia pun akan membantumu menajadi semakin kuat atas ijinNya. Cobaan yang berat akhirnya tak terasa berat lagi. Rasa malu di depan manusia telah berubah menjadi senyuman paling manis dari Tuhanmu. Jalan terjal penuh duri yang kamu lalui pun tak lagi terasa menyakitkan.

Dan pada akhirnya, buah ikhlas akan menghiasi dirimu. Kamu menjadi manusia yang ikhlas, pasrah, berserah diri, menjadi muslim sejati. Semua itu dibuka dengan kunci syukur. Mensyukuri segala yang kamu terima, baik atau buruk, pujian atau cacian,

Senin, 16 November 2009

Surat cintaku pada-Mu


Duhai kekasih hatiku,
kuhaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas segala rahmat,karunia dan barokah yang selama ini tercurahkan padaku. Sementara aku masih saja mendustakan-Mu, terus saja berkeluh kesah, selalu merasa kurang dan tidak pernah puas akan nikmat-Mu. Sehingga aku masih saja mencari kebahagian dan cinta selain pada-Mu,"Ya, aku tau pasti bahwa kebahagian dan cinta yang hakiki dan abadi adalah hanya milik-Mu".

Duhai pujaan hatiku,
Dengan kehinaan dan hati yang berlumur dosa, malam ini kubersimpuh diharibaan-Mu, mencurahkan linangan air mata sesal...lelah...dan selaksa rasa yang tengah menghimpit dada, memohon ampuan-Mu..berharap menjadi kekasih-Mu.
Rengkuhlah aku ya Rabb...,agar aku kembalikan cinta ini...asa ini...rasa ini...hanya kepada-Mu.

Disaat semua berpaling dariku, kusadari aku tidak sendiri seperti yang selama ini menjadi prasangka burukku (aku selalu merasa sendiri). Sementara Kau selalu ada untukku..dimanapun, kapanpun dalam kondisi apapun., jadi salah besar kalau aku merasa sendiri, untuk itu aku sungguh-sunggguh memohon ampunan-Mu.

Disaat alpa dan terbuai oleh surga duniapun, hanya Engkaulah yang mampu menyentuhku dengan teguran-teguran kecil agar aku kembali dijalan yang lurus. Agar aku tidak semakin mabuk kepayang dengan warna warni duniawi yang sifatnya hanya sementara saja. Untuk itu aku sungguh-sungguh mensyukuri hidayah-Mu.

Disaat lara yang kian mendera, Engkaupun tetap membasuhku dengan kasih-Mu...dengan limpahan kekuatan dan derajat tinggi untukku, sementara aku sendiri yang terkadang merendahkan derajatku sendiri, menghinakan hingga nista sebagai hamba-Mu. Untuk itu aku sungguh-sungguh merasa semakin kecil dan tak berarti dihadapan-Mu.

Ya..Rabb,
ampunilah salah...khilaf...alpa...dan dosa dosaku, lalu bawalah aku bersanding disisi-Mu, ya..biarkan aku terbuai oleh belai kasih-Mu bersama Rosul utusan-Mu ya Sayidina Muhammad...

Sabtu, 14 November 2009

Facebook

Dear: Facebook

Facebook,
kau selalu menemaniku disaat kusendiri
kau selalu membuatku tersenyum disaat kumanyun
kau selalu beriku warna saatku tak berwarna
bahkan kau selalu membuatku rindu...rindu dan rindu
hanya padamu Satu Facebookku.

Facebook,
mungkin aku tidak akan mendapatkannya lagi
cerita cerita itu.....
karena aku memutuskan untuk pamit mundur
dari indahnya duniamu

Facebook,
Begitu indahnya untuk dikenang
Saat kamu masih bersamaku
Begitu manisnya untuk dilupakan
saat kamu masih ramah padaku

Kemana perginya kamu yang dulu
Yang maunya selalu dekat denganku
Kemana perginya cerita yang dulu
Yang pernah kau tikam ke dalam jantungku

Ya,
aku janji aku tak akan lagi bertandang diduniamu
aku akan kembali sendiri...
bersama puisi puisiku
bersama jatidiriku

Ya,
kututup sudah pintu facebookku
Kini aku harus pergi dari duniamu
Aku harus merelakannya,walau aku tak mau

Facebook,
Aku tak lagi mampu menaklukkan waktu
Aku tak lagi mampu menemuimu disitu
Aku tak lagi mampu menahan rasa sakit dikalbu

Facebook,
terima kasih untuk 23 September yang indah
terima kasih untuk 28 September yang indah
hari terindah saat kulabuhkan lelah yang membuncah
hari terindah saat semuanya menjadi berubah

Facebookku,
Matahariku,
Satuku,
aku pergi dulu
sampai kau jemput aku

Sabtu, 07 November 2009

Sehari bersama Sekar



Tahun ini kuputuskan untuk tidak ikut serta dalam acara "Family Day" yang selalu diadakan oleh Perusahaan tempatku bekerja, keputusan ini aku ambil setelah sembilan tahun berturut turut aku selalu menjadi Panita yaitu sebagai seksi acara. Ya, "aku yang gila panggung ( alias banci panggung ) aku yang memiliki segudang ide dalam mengemas acara membuatku takut kalau tahun ini aku ikut aku tidak bisa fokus bersama anak semata wayangku, "sebagai ibu yang tidak memiliki banyak waktu aku tidak mau menjadi egois".

hari ini, Sabtu 6 November 2009 menjelang adzan subuh. aku memulai beraktifitas, biasanya hari Sabtu aku sedikit lebih santai dibanding hari Senin sampai Jumat. Karena anakku libur sekolah dan jalanan menuju tempat kerja jauh lebih lenggang. Tapi Sabtu kali ini beda, di saat teman teman kerja sedang menuju Puncak Pass untuk mengikuti acara tahunan Family Day, aku sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghabiskan hari ini bersama Andini Sekar Prameswari.

Tepat pukul setengah delapan pagi, saat matahari hari terasa mulai hangat, aku start dari rumah. Tujuan utama adalah breakfast "nyabu" alias nyarap bubur diujung pintu masuk komplek sebelah perumahanku, bubur ayam yang terkenal gurih dan selalu ramai pembeli. Setelah sedikit lebih nyaman kondisi perut dengan semangkuk bubur dan beberapa tusuk sate ati ampela, kamipun bergegas menuju studio foto dibilangan Ciputat Tangerang.

Wow...Amazing! Sekar begitu menikmati dan sangat antusias diambil gambarnya, bahkan beberapa shoot tanpa perlu diarahkan gayanya, tubuh mungilnya terus berlenggak lenggok ala model profesional,"hmmm....talentanya mulai terlihat, gumanku melihat hasil jepretan sang fotografer yang cukup photogenic".

Cukup melelahkan sesi pemotretan kali ini, selesai duhur kami baru bisa beranjak dari studio untuk meneruskan lunch di pusat perbelanjaan di perumahan elit bilangan Selatan Jakarta. Kami memilih untuk menikmati berbagai menu di Bakmi GM, uphs! melihat Sekar lahap menyantap mie pangsit goreng adalah pemandangan yang luar biasa, karena anakku itu ngga doyan makan ngga seperti ibunya. Hehehehe...

Kenyang, lelahpun berangsur hilang. Kami memutuskan untuk rehat di XXI dengan pilihan film yang diputar untuk semua umur, mengingat umur Sekar baru genap enam tahun pada 20 November tahun ini. Nyaman sekali memang Mall ini, tidak bising dan suasananya selalu ngangenin. Sesi berikutnya, saat bulan telah menggantikan posisi matahari, dan Setelah shooping beberapa kebutuhan untuk bidadariku, kamipun memutuskan untuk kembali ke home sweet home....

Sehari bersama Sekar, tidak cukup menebus waktu waktuku sebagai seorang Ibu yang hilang bersamanya. Tapi setidaknya 24 jam ini aku merasakan senyuman dan tawa bahagia yang sepertinya telah lama terpendam dalam diri peri kecilku. Aku begitu sibuk dengan pekerjaan menjelang akhir tahun ini, aku begitu egois dalam menentukan waktu bersama, sehingga pasti membuat tumpukan kecewa dihati Sekar.

Jadi, tepat rasanya jika keputusanku untuk tidak ikut Family Day, karena Sabtu dan Minggu besok aku akan lebih bahagia bersama Sekar. Ok, "besok waktunya berenang dan outbound". I love You Sekar...

Selasa, 03 November 2009

Matahari Pagi

Rindu hangatnya matahari pagi...

beranjak pagi-pagi
tanpa rasakan hangatnya matahari pagi

jelang pulang
kulihat bulan purnama indah mempesona
sendiri...tanpa bintang yang mengitari

terbelenggu rutinitas
hingga tak tau lagi batas-batas
overtime? atau loyalitas?
membunuh sepi? atau menghibur diri?

yang aku tahu pasti
malam ini aku begitu merindukan
Matahari Pagi...
sesaat saja temani
agar aku kembali berseri

namun...
saat BINTANG pamit pulang,
sang BULAN pun tersadar,
MATAHARI pagi sepertinya tlah berbagi sinarnya dgn DEWI kahyangan...
inikah?
dongeng seisi langit
yang sangat rumit...

Cari Blog Ini

BULAN

Rembulan temaram
Semburatkan jingga ditengah lautan
Debur ombak bersautan
Menambah sunyi yg kian mencekam

Jika aku bulan
Yang nampak dikejauhan
Bagai lukisan
Sosok ibu dan anak dalam susuan

Kubiarkan kerlip bintang kejora
Pancarkan sinarnya
Tebarkan pesonanya
Dan,aku tetaplah bulan dengan kelembutan putihnya

Namun,tak kan kubiarkan
Awan hitam selimuti terangku
Agar dapat kuterangi lautan beserta isi didalamnya
Bersama langit malam yang damaikan alam

Meski dalam kebisuan...
Kesunyian...
Kedinginan...
Hingga pagi dan siang kujelang
Hadirnya matahari yang menghangatkan
Walau sesaat...
Terhambat...
Terlambat...
Bahkan menyengat...
Buatku kembali terlelap dalam senyap

Jika aku bulan temaram
Biarlah terang yang mereka rasakan
Dari tiap sinar yang kupancarkan

Tiga Generasi

Tiga Generasi
1. Masih Gadis,2.Punya anak,3.Mau menikah

Agnes monica

Pengikut