Arsip Blog

HEBOH! FENOMENA ALAM, HUJAN DARAH DAN IKAN

Fenomena Alam, Hujan Darah di India dan Hujan Ikan di Jepang.

Heboh!!! Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan beberapa gambar atau bahkan video yang sengaja di upload di dunia maya, seperti You Tube. Mengenai fenomena alam, begitu Misterius…, mencengangkan…, menakutkan…, menimbulkan rasa penasaran, antara percaya dan tidak percaya.

Dunia diguncang dengan berita mengenai hujan air berwarna merah yang lalu diyakini oleh masyarakat adalah hujan darah. Tepatnya pada tahun 2001 disebuah kota bernama Kralla di Negara India yang mayoritas beragama Hindu telah benar-benar meyakini bahwa hujan yang mengguyur kota Kralla adalah hujan darah.

Terlebih lagi saat ilmuwan dari universitas Mahatma Gandhi melakukan penelitian dari sample air hujan yang berwarna merah tersebut, didalamnya telah ditemukan partikel dan sel sel DNA mahluk hidup yang menyerupai sel darah manusia. Hanya saja diberitakan bahwa sel sel DNA tersebut bukan berasal dari mahluk hidup yang ada di dunia, lalu?! benarkah air berwarna merah yang bercampur dengan air hujan di India berasal dari darah mahluk luar angkasa? E.T? Alien? atau sejenisnya ? ( Ughh….diluar akal sehat manusia untuk mempercayainya )

Entahlah, yang jelas disaat perdebatan para pakar ilmuwan dan para ulama memperbincangkan hujan darah di India, tiba-tiba dunia kembali dikejutkan dengan fenomena hujan yang mengguyur di Australia dan Jepang. Hujan air yang mengikut sertakan mahluk hidup seperti ikan yang berjatuhan di bumi Australia dan mahluk hidup perpaduan ikan dan katak yang menghebohkan kota Taiwa dan Nakarato di Jepang, adalah Fenomena alam yang sama sekali sulit di terjemahkan secara ilmu tekhnologi. ( Bukankah tekhnologi berpusat di Jepang? )

Tidak sedikit ilmuwan yang berbondong-bondong melakukan penelitian dan menghasilkan analisa seperti terjadinya hujan yang diawali dari penguapan udara permukaan air laut, kemudian menjadi awan dan membentuk anak-anak air lalu air tersebut berjatuhan ke bumi dan untuk selanjutnya kita terbiasa menyebutnya sebagai hujan.

Sehingga para ilmuwan pun memiliki beranega ragam hasil dan teori-teori temuan mereka tentang hujan ikan dan katak. Mungkin pada saat terjadinya badai tornado, badai yang kita ketahui membentuk gulungan angin dengan kekuatan maha dahsyat ini telah membawa beberapa ikan dan katak dari permukaan laut keangkasa, sehingga pada saat curah hujan datang ikan atau katak tersebut pun membaur jadi satu dengan air hujan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, selama diangkasa bagaimana ikan dan katak bisa bertahan hidup? Jangan-jangan legenda pangeran katak benar adanya, dan mereka terselamatkan oleh Pangerannya hingga turun hujan. Hehehehe…., Nah kalau memang seperti itu bukankah mahluk yang hidup dilautan tidak cuma ikan dan katak? ( Tapi mengapa hanya dua mahluk hidup itu saja yang meramaikan hujan di Australia dan Jepang ).

Sekali lagi dunia pun belum mampu menjawabnya dengan pasti mengenai fenomena hujan darah, ikan dan katak. Kita kembali dibuat tagjub dengan fenomena air terjun darah di benua Antartika kutub selatan. ( kalau di Indonesia heboh air terjun pengantin yang banyak adegan syuurrr nya ya…? Hiks )

Benua Antartika di Kutub Selatan adalah benua es beku yang biasa disebut gunung salju, negeri berselimut salju nan dingin baru baru ini meleleh karena panas bumi yang sangat meningkat, hingga terbentuklah bongkahan-bongkahan yang pada sela-sela bongkahan tersebut mengalir air berwarna merah pekat, merah darah!

Fenomena air terjun darah ini pun tidak luput dari penelitian yang katanya warna merah menyerupai darah ini memang benar-benar darah, darah yang dihasilkan dari jutaan mikro bakteri kuno yang selama puluhan tahun telah bertahan hidup, bersembunyi dibalik balok balok es tersebut, karena umurnya yang sudah sangat tua mengakibatkan mikro bakteri kuno tersebut mati dan mengeluarkan darah, begitu katanya….

Air terjun yang terbentuk dari sela sela bongkahan gunung es sangat indah terlihat dari kejauhan, perbaduan warna putih dan merah yang kabarnya sampai saat ini masih terus mengalir, lalu sebanyak apa mikro bakteri tersebut sehingga dapat menghasilkan aliran darah yang tiada henti? Luar biasa………( Mengingatkan kita tentang laut merah yang terbelah dari pedang Nabi Musa yang tertulis di kitab suci Al-Quran )

Ya, boleh saja para pakar Ilmuwan terpandai sekalipun didunia ini berspekulasi tentang fenomena alam yang terjadi dimuka bumi yang sangat mengagetkan akhir akhir ini, sah sah saja mereka berlomba menyampaikan analisa demi mengobati rasa penasaran manusia. Namun bukankah kita semua mahluk hidup dari tumbuhan, binatang dan manusia yang dibekali akal pikiran yang paling mulia adalah ciptaan Tuhan? Jadi percaya atau tidak percaya tentang adanya fenomena alam yang makin banyak ditunjukan oleh Nya sudah sepatutnya kita percayai sebagai kekuatan dan kekuasaan Tuhan pemilik semesta alam.

Tanpa campur tangan Nya segalanya tidak mungkin terjadi, bahkan mungkin atau tidak mungkin, benar atau tidak benarnya berita mengenai fenomena-fenomena alam tersebut akan menjadi mungkin dan akan menjadi benar hanya karena kekuasan Tuhan, Maha dari segala Maha. Daun yang jatuh dari tangkainya dan ranting-ranting kering yang patah pun tidak mungkin terjadi tanpa kuasa Tuhan.

Bahkan fenomena alam yang telah ditunjukan Tuhan hanya debu terhalus dan ion ion terkecil dari kuasa Tuhan, dari kebesaran Nya. Sehingga sudah sepantasnya kita senantiasa memuji keagungan Nya… tidak lepas dari rasa syukur atas kehidupan dan nafas yang selalu diberikan Nya dan kembalikanlah segalanya hanya kepada Tuhan, Zat pemilik hidup dan kematian.

Fenomena alam tentang hujan, mengingatkan kita pula untuk selalu “Sedia payung sebelum Hujan”, dalam mengarungi kehidupan dialam fana untuk kembali kealam berikutnya.




How am I?

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Sebut saja saya ini si “Bimbi” gadis desa yang hijrah ke ibukota dengan bermacam mimpi-mimpinya. Dikampung tempo dulu (sepertinya sih masih sampai sekarang) tiap perayaan hari kemerdekaan RI pastilah pada puncak acara akan digelar panggung gembira. Disinilah awal dimulainya Bimbi kecil mengekspresikan bakat seninya, entah hanya sekedar baca puisi, menari bahkan berparodi. Ide-ide kreatifnya mulai terlihat dan mendapat sambutan yang cukup meriah, entah dari mana darah seni yang cukup kental mengalir dalam jiwanya, mungkin karena kondisi dan keadaan yang membentuknya berjiwa seni secara otodidak, Rindol bukanlah siapa-siapa, hobby menulislah yang mencuatkan ide untuk membuat sebuah blog, berharap dapat menjadi tempat menuangkan segala inspirasi yang ada dalam jiwa.

Madah karyaku

TEMBANG CINTA

(Nominasi II Lomba Puisi,penggagas sang legendaris Iwan Fals)

Senandung Cinta,

Tentang lilin yang menerangi sekitar dengan cara menghancurkan dirinya sendiri

Adalah Pengorbanan tiada batas untuk orang-orang yang tertindas

Tentang butiran peluh yang menetes dan menganak sungai

Adalah perjuangan tiada getas untuk orang-orang yang terlindas

Nyanyian Cinta,

Tentang Gelombang pasang yang menerpa kokohnya batu karang ditengah lautan

Adalah kesetiaan yang takkan terkikis oleh perubahan jaman

Tentang sinar matahari pagi yang menghangatkan diufuk timur

Adalah keagungan yang takkan pernah luntur

Senandungkan cinta untuk mereka yang nyanyikan cinta dengan doa

syair kerinduan pada mayapada yang adil sentosa

Syair asa dan rasa yang menggelora menghimpit dada

Atau bahkan syair syair asmaraganda

Cinta… oh…Cinta

Bukan hanya kata kata

Bukan juga cerita tanpa nada

Bukan pula rekayasa

Cinta yang indah penuh warna

adalah cinta yang bermanfaat bagi sesama

Bunga Kecilku

Bunga Kecilku
Jumat,09/10/09..tepat 00;00 Wib, kumulai mencatat tulisan ini, kalau saja syariat memperbolehkan,akan kugunakan airmataku ini untuk berwudu*. duhai peri kecilku..betapa aku sangat menyanyangimu, sembilan bulan sepuluh hari dalam rahimku,temaniku dalam tiap waktuku...jadikan aku wanita seutuhnya karena mampu melahirkanmu...Malam ini, Ibu begitu pilu mendengar isak tangismu, luruh sudah air mataku, hancur lebur jadi abu, luluh lantah sedu sedan itu, dalam desah isak tangismu memanggil namaku,Ibu.....kemarilah Nak, biar kubasuh air matamu, biar kurengkuh tubuh mungilmu, berjanjilah pada bapakmu tidak akan lagi ingkari janji..kaulah bara dalam dadaku yg selalu mampu menyulut api semangat dalam arungi gelombang pasang lautan kehidupan.....janganlah menangis, ini waktumu bergembira, lalui masa kecilmu dengan ceria, aku akan selalu ada untukmu...(*) kutipan dari sebuah dialog PPT

Kamis, 29 Oktober 2009

Overtime

tepat pukul 22.00 pekerjaanku baru rapi...itupun belum semua, setelah merapikan berkas dan file yg memenuhi meja kerjaku, iseng2 kutengok blog yang sudah lama tidak kukunjungi...

hmmm....lumayanlah aku serasa memiliki diary, karena disinilah aku bisa mengekspresikan diri. wow...luar biasa penat sekali, badan pegel2 dan uuffhh ada perasaan iri menyelinap dihati saat membaca status teman2 di FB, hihihihi...rata2 mereka menulis tentang malam Jum'at. halah...sudahlah ngga perlu dibahas disini

menjelang akhir tahun, tutup tahun dengan target yang harus dipenuhi membuatku sering pulang larut malam, apalagi dengan banyaknya program undian dari bank bank swasta di Jakarta, mereka mempercayakan dealerku dalam pengadaan unit kendaraan tersebut, jadi fuih...hampir tiap hari aku berkutat dengan angka2 chasis dan mesin. luar biasa...

berkah, ya ini berkah dari Allah..aku harus terus mensyukuri apa tengah dipercayakan management padaku.

yaaa...saatnya bebenah go to home...little house i'm coming (29/10/2009)

Jumat, 23 Oktober 2009

Musik


Rasanya dunia tanpa alunan musik akan sunyi...
bicara soal musik bicara soal selera, semua jenis musik aku suka tak terkecuali dangdut sekalipun, toh musik asli Indonesia juga kan? hanya saja aku tidak bisa membohongi diri sendiri, kalau aku lebih senang dan tidak pernah bosan mendengarkan alunan musik slow rock dan tembang kenangan dari manca negara, eit! bukan sok kebarat-barat ya, wong aku sendiri ya tidak tau artinya ko, bedanya aku sangat menikmati jenis musiknya, tidak membosankan. sejak aku duduk dibangku SMP aku begitu terlena dengan when the children cry-nya White lion, Don't Cry by Guns and Roses bahkan hampir semua lagu andalan grup band yg digawangi oleh Axl Rose aku suka, Skid Row dengan I Remember You-nya, Bon Jovi dengan it's my life, i will be there for you, never say goodbye, bed of roses dan masih banyak lagi tembang-tembang beraroma slow rock yang hits di jamanku sekolah tempo dulu. Asli keren banget...tidak luntur termakan perkembangan jaman, seperti musiknya sang legendaris kita Iwan Fals...itupun kusuka.

Semua itu tidak mempengaruhi jiwa nasionalismeku, musik tersebut hanya sesekali ku putar ulang dan ulang saat kerinduan ini begitu mencekam, kerinduan terhadap apapun yang membuatku lelah...rilex sejenak dengan suara cadas mereka...

Minggu, 18 Oktober 2009

WARNA

Dari pagi aku hanya diajari dua warna
Hitam dan Putih saja
Hitam, sedemikian menyeramkan
Putih, begitu di agungkan

Pada hitam...
aku menjadi takut kegelapan
Pada putih...
aku sangat memuja kesucian

Hingga senjapun datang
Ada banyak warna diluar sana
berwarna...
ceria...
menggelora...
menggoda...

aku tergoda mencoba satu warna
kutuangkan diatas kanvas putih
berharap menjadi indah
berharap dapat berubah
berharap menjelma sumringah

Hingga senjapun datang
ternyata aku buta warna
ternyata aku salah memilih tinta
rona merona bukan punya saya
mejikuhibiniu hanya diatas sana

kanvas putihku tak lagi bersih
aku tak pandai mencampur warna
hingga semuanya menjadi hitam
kelam...
suram...
buram...
kusam...
aku pun terdiam

kucari tuju sumber mata air
mencoba bersihkan kanvas dari cat air
nyatalah jika warna nodai putih
tak mudah menjadikannya kembali putih

Dari pagi aku hanya diajari dua warna
Hitam dan Putih saja
Hitam, sedemikian menyeramkan
Putih, begitu di agungkan
seharusnya hingga senja dan tutup mata
itu saja yang aku punya

Senin, 12 Oktober 2009

Poetry (Night)


Karya : Satu

and all the bless is only for you
and you are the one..
but the rushing hours completely
on your life on the sacret grave of mine

I will not promise you a things
but I'd rather choose to be the one man
now Iam nothing...
but tommorow, lights on is mine

I did a terrible fault
now Iam deeply feeling sorry
promise i would never ever
do that stupid things

Sore ini lembayung senja,sesenja hatiku
hujan tak datang,gerimispun tak bertandang
namun tidak begitu dengan hatiku
hatiku yang tengah basah oleh tangisku

Minggu, 11 Oktober 2009

Pantai...



Tempat berlibur yang paling mengasikan, adalah pantai...Lautan luas dengan hamparan pasir, gulungan ombak dengan buih-buih putihnya dan semilir angin dari nyiur melambai adalah sesuatu yang selalu kurindukan. Keindahan pantai, pesona alam yang begitu menggairahkan membuatku selalu dan selalu ingin berada diantaranya.

Menyatu dengan alam terbuka,dengan segala isinya dari hamparan biru langit,gumpalan awan putih hingga sunset,semua kebesaran Illahi dapat kurasakan langsung di pantai,jadi tidaklah berlebihan kalau aku begitu mencintai pantai.

Anyer, Carita, Bali, Lombok, "Tanah Laskar Pelangi" Belitong, bahkan Pantai yang sama sekali belum terjamah oleh pengelola Pariwisata, Pantai laut selatan tepatnya di Cilacap. Aku selalu berkesempatan menghabiskan waktu setiap tahun,pada saat acara mudik Lebaran ke kampung suami yang letaknya sangat dekat dengat laut....Wow,hari-hari yang indah bisa setiap saat mendengar suara gulungan ombak.

Saat penat,aku bisa berlari sekencang-kencangnya ditepi pantai. kuteriakkan segala gundah dihati dengan lantang seakan ingin mencurahkan kegalauan pada seisi laut. Seperti malam ini begitu kerinduanku pada pantai sedemikian menggebu.....(dini hari)

Sabtu, 10 Oktober 2009

MAAF

Maaf...

bimbang tengah bergelombang
hasrat merengkuh tapi takut rubuh

resah itu juga gelisahku
gundah itu juga gulanaku
lara itu juga deritaku
sakit itu pun penyakitku

maaf....
aku tak mampu nyalakan lilin
tuk terangi gulitanya pandangan
tuk temukan jalan keluar
dari aral yang tengah membundar

kubujuk hati untuk memberi
tapi aku takut akan menjadi duri
kubujuk nurani untuk berbagi
tapi aku takut akan menyakiti

maaf...
aku cuma punya cinta suci

Jumat, 09 Oktober 2009

Gue Bang'getss...


Gue,"easy going..,Gue? "bukan siapa-siapa,ngga ada yang istimewa, biasa aja seperti kebayakan wanita dari desa, sederhana...

Gue,pernah punya mimpi jadi penulis,jadi penyair,jadi cerpenis..novelis dan yang pasti gue sempat bermimpi menjadi seorang pembawa berita di radio maupun di layar kaca. Tapi? itu cuma mimpi..,Ya! gue sih asik-asik aja ngga terlalu ambisius untuk meraih mimpi-mimpi itu.

Setidaknya, meskipun gue ngga total ngejalaninnya, gue udah menjadi penyair buat diri gue sendiri, dimana karya-karya puisi gue sudah lebih dari puluhan jumlahnya. siaran di radio juga pernah,lumayan satu tahun lebih,masuk tipi juga udah (tapi bukan bawain siaran berita),jadi ya setidaknya gue dah pernah ngalamin apa yg selalu gue impikan...hehehhehhe

Gue,udah sangat bersyukur dilahirkan dari keluarga yang harmonis,gue bungsu dari tiga bersaudara,gue dikaruniai suami yang baik,satu anak yang sholehah,memiliki keluarga kecil yang bahagia,itu aja gue rasa cukup! apalagi dengan status gue yang sudah terhitung sepuluh tahun terakhir ini tercatat sebagai karyawan disebuah perusahaan otomotif ternama di Indonesia bahkan didunia.

Gue,jalani seperti air mengalir aja,meski terkadang terjadi gelombang pasang,atau harus menjadi lilin yang terbakar dan menyinari sekitar dengan cara menghancurkan dirinya sendiri, it's oke...gue masih bisa tersenyum kan? itu sebagian dari kerikil tajam kehidupan dan riak-riak perjalanan panjang yang ngga selamanya sesuai dengan maunya kita, toh semua itu justru sebagai alat pendewasaan diri.

Dan ternyata gue bisa ko' mengekspresikan mimpi-mimpi itu diantara kesibukan gue sebagai back office, jadi gue rasa apa yang menjadi impian gue semua bisa terwujud melalui innovasi dan kreasi dalam berkarya di organisasi-organisasi yang "gue" selalu ada didalamnya.

Simple kan? Gue,menikmati banget saat-saat datang waktu sendiri..,dalam kesendirian gue bisa lebih bebas berekspresi,menulis...,rilex..,enjoy...

yang pasti, gue pribadi yang sangat menyenangkan.

Rabu, 07 Oktober 2009

Ibuku dan Facebook

Puisi berjudul "Ibuku dan Facebook" karya seorang bocah berusia 6 tahun, yang belum lama ini dibacakan secara on air di Radio Female FM, radionya para wanita Metropolitan,dibacakan langsung oleh si penciptanya, bocah lugu yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar.

Menyesal sekali saya tidak sempat mengutip bait demi bait sebuah madah yang sama sekali tidak terkesan puitis, satu karya dari tangan mungil dengan bahasa yang tertata apik, bahasa yang terukir dari suara hati sipenulis. Membuat bulu kuduk ini berdiri, seluruh sel sel kulit ariku merinding mendengar puisi yang lebih pantas disebut sebuah curahan hati seorang anak yang kehilangan perhatian dan kasih sayang dari sang bunda hanya karena semaraknya dunia maya.

Fenomenal! seorang Ibu lebih asik masyuk dengan Facebooknya, lebih sayang dengan Laptop dan Black Berrynya, lebih memilih bermain dan lucu lucuan di status teman-temannya ketimbanng bermain dengan si buah hati,hingga tercipta sebuah puisi yang saya rasa puisi itu mewakili suara hati setiap anak-anak Indonesia akhir-akhir ini.

Menyesal sekali saya tidak sempat mengingat siapa nama bocah dengan suara yang sungguh menyayat hati itu,saya begitu terpukau..takjub dengan talentanya yang luar biasa, yang mampu menggerogoti hati para Ibu yang tengah mabuk kepayang dengan situs-situs jaringan pertemanan semacam Facebook maupun Twitter....

Terima kasih Nak, puisimu bagus sekali...mudah-mudahan Youtube segera mengorbitkan puisimu...jadi bunda bisa mengutipnya untuk di posting di Blog Rindol...
Terima kasih sayang, puisimu sudah mengingatkan bunda....

Dear All: bagi siapapun yg pernah mendengar atau tau isi lengkap dari puisi "Ibuku dan Facebook" tolong email ke rinikoe@gmail.com atau triana.septiarini@yahoo.com

Selasa, 06 Oktober 2009

Karya Alexandro Octobrento

Cintaku Padamu

Wahai matahari pagi,
Tidakkah engkau tau
kerinduan yang meronta dan menjelma menjadi bayang-bayang yang kian nyata,
kerinduan yang meneteskan titik-titik harap pada tiap bilik-bilik rasa,
kerinduan yang kian mengelam tenggelam dalam kesunyian malam yang kian menghujam dan dinginnya yang menggigit tulang belulang,
Dan kerinduan-kerinduan itu hanya padamu seorang

Wahai rembulan malam,
Tak dapatkah engkau rasakan
api cinta yang meliuk-liuk membakar semua hasrat yang ada di jiwa,
sungai cinta yang berkelok-kelok mencari jalan tuk menumpahkan segala bara rasa pada lautan asmara,
gelombang cinta yang bergulung-gulung membalut segala asa dan cita rasa yang terkekang,
Dan hasrat cinta itu hanya padamu seorang

Ingin kupagut lembutnya bibirmu yang senantiasa mengalunkan kata santun bermakna
Ingin kugenggam tanganmu yang senantiasa merekah menaburkan berkah
Ingin kupeluk harumnya tubuhmu yang senantiasa menebarkan kilau seindah permata

Aku ingin engkau tau
Aku begitu menginginkanmu
Aku begitu merindukanmu
Aku begitu mencintaimu
Aku kan tetap begitu,
Meski tak dapat kurengkuh dirimu dalam pelukanku,
karena cintaku ada di dalam jiwa, dan bukan di dalam raga ...

Senin, 05 Oktober 2009

Potret Pesta "Panca Warsa"

Kalau saja…(Potret Pesta kita)

Kalau saja amanah tidak dinodai dengan amarah
Tak akan ada resah jikalau harus kalah…
Kalau saja itikad baik berpolitik bukan semata duit
Tak akan ada sakit yang mencekik….
Hingga menjadi salah kaprah,
Saling gigit dan menjerit.

Kalau saja pesta rakyat lebih merakyat
Tanpa noda nafsu yang membara
Kalau saja pesta demokrasi tidak berkursi
Tanpa berebut hingga carut marut
Lahirlah anggota dewan yang cerdas
Hingga tak ada lagi yang tertindas…
Terlindas…tergilas…

Badai belum usai…
Topan masih saja memakan korban
Karena keserakahan tuk penuhi kepuasan
Karena kejujuran hancur bersama kufur
Karena keiklasan sebatas perhiasan

Maka mari bernyanyi bersama
Sumbangsih apa yang telah kita berikan pada Negara
Bukan apa yang telah Negara berikan pada anak cucu kita

Minggu, 04 Oktober 2009

Prihatin..


30 September 2009, seperti bulan-bulan sebelumnya saya harus menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam, karena mengejar target yg sudah ditetapkan oleh Perusahaan, kami biasa menyebutnya "Cloosing bulanan". Jam 00.15 Wib, saya baru bisa berkemas untuk kembali kerumah,"tumben tidak seorangpun yg menawarkan jasa tebengannya padaku. karena ternyata mereka yg searah denganku sudah lebih dulu pulang, namun tidak berselang lama datanglah tawaran dari salah seorang keturunan Tionghoa, marketing yg kebetulan masih dikantor.

Ia hanya menawarkan tebengannya sampai ke Bintaro,"hmmm...lumayan gumanku dalam hati. Meski jarak Bintaro ke kawasan BSD masih lumayan jauh, tapi tidak mengapa daripada saya harus menginap dikantor. Sayapun memutuskan untuk menyambung perjalanan dengan naik ojeg, karena saya tidak pernah berani naik taxi sendiri tengah malam,serem kalau baca cerita-cerita kriminal dikoran tentang taxi malam.

Dalam perjalanan antara Bintaro BSD, dengan sebuah ojeg Honda Astrea keluaran tahun sembilan puluhan yg sepanjang jalan onderdil-onderdilnya sudah bunyi semua, sangat kontras dengan pengemudi yg sudah terlihat tua, entah karena usianya yg memang sudah lanjut usia atau karena beban hidupnya yg membuat tukang ojeg yg kutumpangi ini terlihat sangat renta. meski demikian saya sih merasa lebih nyaman dengan kondisi tersebut.

"Malam-malam gini baru pulang bu?"sapanya memecahkan heningnya malam yg dinginnya menusuk tulang belulang,"eh,iya pak..Bapak juga sudah malam masih narik ojeg? saya coba balik bertanya,"Prihatin bu,saya narik selepas sholat Isya sampai menjelang Subuh, karena siang sampai sore saya harus bekerja, ya kerja serabutan bu..apa aja saya kerjakan,"begitu jawabnya penuh antusias mencoba menyakinkan saya. tiap hari saya cuma istirahat 3 jam, begitu sambungnya.

Satu kata yg pertama keluar dari mulut bapak tukang ojeg yg sampai saat ini saya tidak pernah tau siapa namanya, "Prihatin" bu...dan dari satu kata prihatin itu mulailah si bapak bercerita panjang lebar tentang keluarganya tanpa saya minta, saya sama sekali tidak keberatan untuk menjadi pendengar setia, sesekali saya hanya mengiyakan saja saat si bapak bertanya,"iya kan bu? mendengarkan tukang ojeg bercerita hitung-hitung sebagai obat rasa takut melewati jalan-jalan sepi menuju rumahku.

Hampir 30 menit Bapak itu menceritakan tentang kata prihatin, suatu bentuk perjuangan hidup dlm konteks kesederhanaan atau bahkan bisa dibilang sangat jauh dari sederhana, bagaimana seorang kepala rumah tangga, harus menghidupi istrinya yg hanya sebagai ibu rumah tangga dan kedelapan anaknya yg semuanya tengah duduk dibangku sekolah. Anak pertama dan keduanya duduk dibangku kuliah sembari bekerja, sisanya SMK,SMP dan tiga orang anaknya masih di Sekolah Dasar. "Luar biasa, saya berdecak kagum dengan keuletan,perjuangan dan prinsip hidup bapak tukang ojeg ini. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala demi menyekolahkan anak-anaknya begitu yg ia cerita padaku.

Kebenaran cerita diatas hanya Allah SWT yg Maha Mengetahi, setidaknya sesampai dirumah, selepas membesihkan badan ala kadarnya dan merapikan sisa-sisa mainan putri kecilku diruang tengah, menjelang memecamkan mata karena esok hari saya harus kembali berkutat dengan pekerjaan dikantor, saya bisa lebih membayangkan tentang kehidupan diluar sana, hidup dalam kesederhanan bahkan banyak yg berada digaris kemiskinan,dan ternyata tidak sedikit mereka yg masih bisa menjalaninya dengan kuat, dengan prihatin! hitungan matematika saya seorang bapak menghidupi istri dan kedelapan anaknya yg semuanya sekolah tidak masuk akal, akan tetapi matematika Allah jauh lebih dahsyat, perkalian dan perjumlahannya luar biasa. Subhanallah...,itulah kebesaran Sang Pencipta Alam.

Berapapun uang yg kita dapat dari jerih payah kita,tidaklah cukup tanpa kita bisa mensyukurinya, tanpa dibarengi dengan pola hidup sederhana atau prihatin itu sendiri, karena manusia selalu merasa kurang dan selalu berkeluh kesah. Terima kasih Bapak tukang ojeng yg mangkal di perempatan bintaro sektor9, cerita tentang prihatinmu memberikan pelajaran yg sangat berharga. Tentang perjuangan tanpa batas dalam mengarungi kehidupan yg sudah serba canggih ini, sehingga saya bisa lebih bersyukur atas segala nikmat yg telah dianugerahkan padaku. Salam hormat saya untuk bapak dan keluarga.

23 September...

Kupersembahkan Puisi ini untuk diriku sendiri dihari ulang tahunku,
Hadiah terindah dari seorang sahabat nun jauh disana "Bebby Putri" adalah sebuah Blog yang cantik bertajug RINDOL....

TRIANA SEPTIARINI

Terangkai sebuah bilangan Tiga puluh EmpaT
Rengkuhlah kemenangan diusia yang tak lagi bersinaR
Inspirasikan jalan menuju pendewasaan hatI
Atau gelombang pasang kehidupan alam fanA
Nyanyian tentang asa yang syairnya lambaN
Atau nadanya yang masih saja hampA

Selamat ulang tahun bahagia dan sukseS
Enyahkan saja lara dan teriaklah bak sirinE
Pastikan rasa,talenta dan karya menancaP
Tentang doa-doa terpanjaT
Indahnya rutinitas yang harus dijalanI
Alpa masa lalu jadikan pecut diri sajA

Raihlah sinaR
Iman hingga tertanam dalam sanubarI
Nyatakan cintamu hanya padaNYA sang ArrahmaN
Ikhtiar dalam merenda jalan menuju taman surgawI

Sabtu, 03 Oktober 2009

Puisi (dari seorang Sahabat)

SAHABAT

Di kala kesedihan menghampiriku
Kalian semua bersamaku
Tanpa pernah ada kata bosan
Untuk memberiku semangat
Kalian sahabat terbaikku
Dan semakinku terharu
Kala kalian mencoba
Menghiburku kala aku putus asa
Membuatku ingin tegar
Sahabatku…
Ku ingin menjadi sepertimu
Selalu tersenyum dan tersenyum
Menjadi seorang yang berarti
Bagi orang lain walaupun sukar

gue.

IBU

Kanjeng ibu…
Masih terekam jelas lima tahun silam
Saat aku harus menjalani operasi Caesar
Seraut wajah ibu berselimut cemas dan gusar
dengan doa-doa yang tak pernah putus hiasi malam
kanjeng romo…
akupun rasakan kekawatiran dari keriput diwajahmu
hantarkan aku menuju ruang bedah besar

Akupun bisa rasakan betapa besar perjuanganmu kanjeng ibu
Tiga puluh empat tahun silam, melahirkanku secara normal
Dengan bantuan para medis yang belum secanggih masaku
Dalam kondisi yang sangat minimal………

Ya, mereka dampingi aku
Dari aku dilahirkan hingga aku melarikan
Dari aku kecil hingga aku miliki sikecil

Mereka keluarkan darah untukku
Hingga membersihkan darah-darahku
Mereka keluarkan keringat untukku
Hingga hapuskan keringat-keringatku

Sementara…
Aku terus saja membuatnya menangis
Aku masih saja menorehkan luka yang mengiris
Dan aku tidak bisa hentikan mereka menangis
Semua karena ulahku..khilafku…bodohku….
yang tak pernah habis

Kini…
Sedu sedan itu masih warnai wajahku
Betapa pilunya hatiku melihat kedua orang tuaku
Tersayat tutur kataku, lidahku setajam sembilu
Dan air mataku tak cukup tuk membasuh luka itu

Tangisku menganak sungai
Sesalku tak pernah usai
Ampun….ampun….mohon ampun…
Ampun yang tak berkesudahan
akankah terampuni? Atau harus kusudahi kehidupan?

Cari Blog Ini

BULAN

Rembulan temaram
Semburatkan jingga ditengah lautan
Debur ombak bersautan
Menambah sunyi yg kian mencekam

Jika aku bulan
Yang nampak dikejauhan
Bagai lukisan
Sosok ibu dan anak dalam susuan

Kubiarkan kerlip bintang kejora
Pancarkan sinarnya
Tebarkan pesonanya
Dan,aku tetaplah bulan dengan kelembutan putihnya

Namun,tak kan kubiarkan
Awan hitam selimuti terangku
Agar dapat kuterangi lautan beserta isi didalamnya
Bersama langit malam yang damaikan alam

Meski dalam kebisuan...
Kesunyian...
Kedinginan...
Hingga pagi dan siang kujelang
Hadirnya matahari yang menghangatkan
Walau sesaat...
Terhambat...
Terlambat...
Bahkan menyengat...
Buatku kembali terlelap dalam senyap

Jika aku bulan temaram
Biarlah terang yang mereka rasakan
Dari tiap sinar yang kupancarkan

Tiga Generasi

Tiga Generasi
1. Masih Gadis,2.Punya anak,3.Mau menikah

Agnes monica

Pengikut